Senin, 18 Mei 2015

CERBUNG PAPA IQBAAL MAMA PLEASE

`Papa Iqbaal, Mama Please`

PART 4

------------------------------------

"AKU GA NGELAKUIN APAPUN KE KAMU (NAMAKAMU)!! "
"Bohong!!!! Dasar om om gilla!!! Arghh!!! "
(Namakamu) kini mengerang kemudian kembali memperkuat suara isak tangisnya.
Iqbaal kini mencoba untuk mengingat apa yang sebenarnya ia lakukan. Iqbaal sangat ingat jika tadi malam ia pergi ke kamarnya saat melihat ochi dan (namakamu) sudah terlelap. Namun kenapa ini semua terjadi? Tidak mungkin rasanya jika iqbaal melakukan ini karna mengigau, itu terdengar bodoh.
Iqbaal menatap (namakamu) yang Tengah terlihat ketakutan seraya memeluk lututnya sendiri, Air mata (namakamu) sedikit membuat hati Iqbaal berdesis tak tega. Iqbaal kini sangat bingung harus berbuat apa pasalnya ia juga tak mengerti mengapa ini semua terjadi.
"Aku mohon kamu diem (namakamu) "Iqbaal merasakan telinganya pengang mendengar jerit tangis (namakamu). Dengan tatapan Marah (namakamu) menatap iqbaal tajam kemudian dengan cepat (namakamu) menyengka air matanya.
"Mulai detik ini gue berhenti untuk jadi Mama palsunya ochi!! Dan Lo jangan pernah temuin gue lagi!! Dasar brengsek! "
(Namakamu) beranjak dari atas tempat tidur kemudian meraih Tas miliknya .tak peduli dengan penampilannya yang rusuh kini (namakamu) pergi meninggalkan iqbaal yang masih terdiam.
'Brak! '
Iqbaal dapat mendengar (namakamu) membanting pintu kamar dengan sangat kencang. Iqbaal menghembuskan nafas beratnya hufh... apa yang sekarang dapat ia lakukan? .(namakamu) pergi dan itu tandanya Iqbaal harus siap melihat raut kesedihan di wajah putri sematawayangnya.
"Maafin Papa .."
Iqbaal menutup matanya bersalah. Hati iqbaal terasa tetiris seketika membayangkan bagaimana Sedihnya ochi saat tau dia kembali sendirian, karna mama impiannya. Mama yang selama ini Ia puja-puja sudah tak mau lagi ada untuknya.
Entah kenapa iqbaal merasakan rasa ini seperti rasa disaat isterinya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sakit . Itu yang iqbaal rasakan kali ini.
"Arghh!!! "
Iqbaal mengerang frustasi kemudian menjambak rambutnya sendiri .wajah iqbaal memerah marah hingga tanpa sadar Air mata iqbaal seketika tumpah menetes begitu saja menyusuri pipinya yang sudah lama tak terasa basah oleh air mata.
"Kenapa kamu harus pergi! Ocii butuh kamu! Kenapa waktu itu kamu Ga bisa bertahan untuk aku! Arghh!!! "
Iqbaal menatap foto mendiang isteri kesayangannya. Ingin sekali iqbaal berteriak sekarang juga tak mampu menahan rasa rindu bercampur sakit yang hampir setiap saat ia rasakan.
'Clek '
Tampa iqbaal sadari kini pintu kamar terbuka menunjukan seorang gadis kecil berambut sebahu yang kini bagian poninya di ikat lucu dan di beri pita merah. Gadis kecil itu menggunakan kacamata minus berwarna merah . tak lupa juga kini tubuh gadis kecil itu di hiasi oleh dress lucu berwarna Putih..
Dengan Ragu gadis kecil itu masuk kedalam kamar kemudian berlari menghampiri iqbaal.
"Papa! "
Seru "gadis kecil itu yang tak lain adalah Ochi. Iqbaal buru-buru mengusap air mata payahnya itu saat ochi mendekatinya hingga kini iqbaal mencoba menujukan senyumannya untuk putri kecilnya.
"Papa, ocii baru habis mandi .oia kemana mama? "Ochi menatap iqbaal kemudian beralih menatap keseliling arah mencoba mencari (namakamu).
"Papa, kenapa piyama papa ga di kancingin? Apa papa ga kedinginan? "
Iqbaal tersenyum tipis kemudian mengecup kening ochi dengan lembut. Iqbaal tak bicara apapun kini dia beranjak pergi menuju kamar mandi, meninggalkan ochi yang kini masih diam dengan wajah polosnya yang menggemaskan.
"Papa aneh. Apa jangan-jangan tadi malem papa sengaja pindahin aku ke kamar paman bastian ya? Hn. Terus pasti bener deh kata paman bastian kalau tadi malem papa sama mama sedang kencan di kamar. Hn.. "
Ochi Tertegun kemudian mengembungkan kedua pipinya lucu. Dengan polos ochi menatap Foto Wanita cantik yang kini terhias di dinding kamarnya.
"Mama, ochi senang saat tau tadi malam mama kencan sama papa ... hihiihi... "
Ochi Terkikik kecil sedikit memperlihatkan gigi-gigi putih kecilnya yang mirip dengan biji ketimun colonthree emotikon oh lucunya^_^
*******
"Maafin papa.."
Iqbaal menatap ochi yang kini berada di hadapannya. Ochi terdiam dengan Air mata yang kini terus menetes membasahi pipinya dan membuat kacamatanya terlihat buram mengembun.
Ochi Merasa marah dengan cepat ochi membuka kacamata miliknya dan melemparnya ke sembarang arah membuat iqbaal terbelalak. Ochi kini berlari pergi meninggalkan iqbaal yang masih menyesali ucapan bodohnya tadi..
Iqbaal baru saja mengatakan jika 'Ochi' tidak akan bisa bertemu mamanya lagi. saat itu iqbaal sukses menghancurkan hati kecil putrinya.
Iqbaal merasakan dadanya kembali sesak . Iqbaal mulai menghembuskan nafas beratnya Dengan pasrah iqbaal kini bangkit kemudian pergi Karna hari ini ada sebuah meeting penting yang tak bisa iqbaal lewatkan.
"Ocii ngambek? "Suara Bastian membuat iqbaal kini menatapnya kemudian mengangguk lemah.
"Sebenernya apa ya—
"Gue ga tau bas! Tiba-tiba gue udah...udah..ga jelas gitu! Gue tidur sambil peluk (namakamu) ter—
"Parah Lo baal! Gimana kalo (namakamu) marah?! "
'Pletak! '
Iqbaal sukses melayangkan jitakan mautnya kepada bastian. Bastia meringis seraya mengusap-ngusap bagian kepalanya yang terkena jitakan iqbaal.
"Bego!! Dia emang udah marah! "
"Lo gilla baal! Lo taukan (namakamu) masih kecil! Lo ma—
"Gue ga tau bas! Gue juga bingung. Sumpah gue ga ngelakuin apapun ke (namakamu) "
"Halah! Gue tanya sama Lo! Kemaren sore Lo minum berapa gelas? "
"Gue cuma nengguk du—
"Efeknya bisa jadi pas malem itu baal! Lo mabok terus ga sadar Lo pindahin ocii dan Lo langsung ner—
"Ga mungkin bas. Dua gelas ga bikin gue mabuk sampe segitunya! Lo taukan gue bukan orang yang banyak minum.. "
"Justru itu baal! Wine itu langsung beker—
"Lo jangan buat gue kesel deh bas! Bisa-bisa lo gue botakin sekarang juga! "
Iqbaal begitu kesal dengan terkaan bodoh bastian. Dengan masa bodo iqbaal kini pergi meninggalkan bastian yang tiba-tiba terkikik sendiri._.
*************
(Namakamu) menatap dirinya di cermin. Air mata (namakamu) masih setia menetes Membut anak sungai di kedua pipinya.
"Bodoh! Kenapa gue bisa percaya sama Duda gilla itu! Argh! Hiks... "
(Namakamu) mengutuk dirinya sendiri merasakan dampak dari semua kebodohannya. (Namakamu) tak bisa membayangkan jika saat ini Ia terlihat seperti wanita jalang...
Hari ini (namakamu) terpaksa tak masuk kuliah akibat ulah bodoh Duda gilla yang kini terus ia umpat dalam hatinya. (Namakamu) tertatih lemas melihat bekas merah yang berada di sekitar lehernya..
"Gue ga pernah ngerasain diri gue sekotor ini.. "(namakamu) merasakan rasa sesak di dadanya. Ia takut jika bukan cuma ini yang iqbaal lakukan padanya. (Namakamu) takut jika tadi malam iqbaal juga menyayat berlianya yang selalu ia jaga dengan baik.
(Namakamu) merasa takut... sangat takut... bahkan kini (namakamu) tidak ada niatan sama sekali untuk keluar dari dalam kamarnya entah sampai kapan ia akan terus berads di sini .di dalam kamarnya.
***********
Bastian Mencoba menghibur ochi yang masih tak ingin menunjukan senyuman cantiknya. Bastian kini hampir kehabisan cara untuk menghibur ochi yang masih keukeh dengan Cemberutnya.
"Ocii senyum dong,kalo ga senyum ocii Jel—
"Ocii ga mau ngomong sama paman bastian! Sekarang pergi! "
Ochi kini menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Bastian terdiam tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Kiki Menatap bastian seolah menanyakan bagaimana keadaa ochi sekarang. Bastian hanya menggeleng lemah membuat kiki menghembuskan nafas beratnya.
"Gue rasa kita harus buru-buru suruh iqbaal buat nikahin (namakamu) ... "
"Hnn.... iya, gue ga kuat liat ponakan kesayangan gue kaya gini terus ki.."
"Semoga rencana kita berhasil bas ..."
Rencana??? Rencana apa?! •_•
**************
Dua minggu berlalu begitu cepat...
Iqbaal Menatap ochi dengan tatapan memohon agar ochi membuka mulut mungilnya untuk mengunya makanan yang kini sudah Maid-nya siapkan.
Hampir 4 hari ini iqbaal di buat Jengah dengan kabar ochi mogok makan. Ia tak ingin makan kecuali Mamanya yang menyuapinya.
"Papa lebih baik pergi ke kantor sana! . Papa ga usah peduliin ocii! Karna yang papa pikirin cuma pekerjaan papakan! .Papa ga pernah pikirin Hati ocii! Hiks... hiks... ocii cuma Mau Mama pulang! "
Ochi kembali menangis membuat iqbaal semakin kacau.
"Papa Bakal cariin mama baru untuk ocii tapi please ochi ma—
"Ocii ga mau mama baru! Ocii cuma mau mama yang sama kaya di Foto itu!!! Ocii mau mama pa! Please..."
Ochi Menatap para maid-nya yang kini terdiam seraya menunduk.
"Buat kalian semua! Jangan pernah bolehin papa masuk kamar ocii! Kecuali papa bawa mama untuk ocii!!! Kalian ngerti?!! "
Ochi betul-betul marah dengan iqbaal hingga...
"Papa ga sayang ocii!! Lebih baik papa Pergi!!! "
****
Ochi mengusap Foto wanita cantik yang kini berada di genggamanya. Jemari mungil ochi membelai lembuat foto itu..
"Tuhan. Apa ocii nakal sampai tuhan ilangin mama ocii lagi? Hiks... Tuhan, ocii janji ocii ga akan nyusahin mama kalau mama Pulang..
,Tuhan, Ocii sedih liat semua teman ocii di anter mamanya ke sekolah sedangkan ocii? Cuma papa yang anter.Ocii mau punya mama Tuhan. Ocii Udah ga ngompol kok, ocii juga bisa makan sendiri .ocii juga bisa pakai baju sendiri... ocii janji ga akan buat mama repot Tuhan.... hiks...hiks...
Apa tuhan tau rasa hati ocii sekarang? Tuhan .. Kembalikan MAMA untuk ocii.... Tuhan ocii... mau MAMA... hiks... "
Ochi mendekap Foto itu erat. Air matanya kini sudah menetes sempurna menyusuri kedua pipi chubbynya..
"Ocii mau punya mama yang selalu belain ocii kalau ocii di nakalin sama teman ocii, Ocii juga mau dapat hadiah pelukan dari mama Saat ocii ulang tahun nanti, ocii mau Ada mama tuhan... ocii mau Mama itu nyata untuk ocii..
,ocii mau mama Yang selalu antar ocii beli kacamata baru pas minus ocii bertambah.., Tuhan, ocii janji ga nakal!!!!! hiks.. OCII MAU MAMA!!!! "
Jerit ochi dalam tangisnya. Ochi kini beranjak dari tempat tidur kemudian berlari menuju jendela kamar. Ochi naik ke atas bangku miliknya agar bisa menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan jendela kamarnya. Mata indah ochi kini menatap keluar jendela...
Malam ini Ada Bulan purnama yang sangat indah serta ada ratusan bintang yang menemaninya...
"Bulan punya bintang dan langit. Tapi ocii? Ocii cuma punya papa, paman dan pembantu ... ocii ga punya mama.... "
Ochii menundukan kepalanya merasa tak mau tangisnya dapat di lihat oleh bulan..
"Bulan! Bintang! Langit! Aku janji jadi anak yang baik! Tolong bisikin ke tuhan kau aku cuma mau MAMA saat aku ulang tahun nanti... aku mau hadiah yang tuhan kasih untuk aku itu MAMA... "
Ochi memanjatkan harapannya di depan bulan, bintang dan langit...
Hnnn... ochi bukan siapa-siapa dia hanyalah gadis kecil yang sangat ingin memiliki mama :')


~Bersambung~

KARYA : DIZAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar