Senin, 18 Mei 2015

CERBUNG PAPA IQBAAL MAMA PLEASE

`Papa Iqbaal, Mama Please`

PART 4

------------------------------------

"AKU GA NGELAKUIN APAPUN KE KAMU (NAMAKAMU)!! "
"Bohong!!!! Dasar om om gilla!!! Arghh!!! "
(Namakamu) kini mengerang kemudian kembali memperkuat suara isak tangisnya.
Iqbaal kini mencoba untuk mengingat apa yang sebenarnya ia lakukan. Iqbaal sangat ingat jika tadi malam ia pergi ke kamarnya saat melihat ochi dan (namakamu) sudah terlelap. Namun kenapa ini semua terjadi? Tidak mungkin rasanya jika iqbaal melakukan ini karna mengigau, itu terdengar bodoh.
Iqbaal menatap (namakamu) yang Tengah terlihat ketakutan seraya memeluk lututnya sendiri, Air mata (namakamu) sedikit membuat hati Iqbaal berdesis tak tega. Iqbaal kini sangat bingung harus berbuat apa pasalnya ia juga tak mengerti mengapa ini semua terjadi.
"Aku mohon kamu diem (namakamu) "Iqbaal merasakan telinganya pengang mendengar jerit tangis (namakamu). Dengan tatapan Marah (namakamu) menatap iqbaal tajam kemudian dengan cepat (namakamu) menyengka air matanya.
"Mulai detik ini gue berhenti untuk jadi Mama palsunya ochi!! Dan Lo jangan pernah temuin gue lagi!! Dasar brengsek! "
(Namakamu) beranjak dari atas tempat tidur kemudian meraih Tas miliknya .tak peduli dengan penampilannya yang rusuh kini (namakamu) pergi meninggalkan iqbaal yang masih terdiam.
'Brak! '
Iqbaal dapat mendengar (namakamu) membanting pintu kamar dengan sangat kencang. Iqbaal menghembuskan nafas beratnya hufh... apa yang sekarang dapat ia lakukan? .(namakamu) pergi dan itu tandanya Iqbaal harus siap melihat raut kesedihan di wajah putri sematawayangnya.
"Maafin Papa .."
Iqbaal menutup matanya bersalah. Hati iqbaal terasa tetiris seketika membayangkan bagaimana Sedihnya ochi saat tau dia kembali sendirian, karna mama impiannya. Mama yang selama ini Ia puja-puja sudah tak mau lagi ada untuknya.
Entah kenapa iqbaal merasakan rasa ini seperti rasa disaat isterinya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sakit . Itu yang iqbaal rasakan kali ini.
"Arghh!!! "
Iqbaal mengerang frustasi kemudian menjambak rambutnya sendiri .wajah iqbaal memerah marah hingga tanpa sadar Air mata iqbaal seketika tumpah menetes begitu saja menyusuri pipinya yang sudah lama tak terasa basah oleh air mata.
"Kenapa kamu harus pergi! Ocii butuh kamu! Kenapa waktu itu kamu Ga bisa bertahan untuk aku! Arghh!!! "
Iqbaal menatap foto mendiang isteri kesayangannya. Ingin sekali iqbaal berteriak sekarang juga tak mampu menahan rasa rindu bercampur sakit yang hampir setiap saat ia rasakan.
'Clek '
Tampa iqbaal sadari kini pintu kamar terbuka menunjukan seorang gadis kecil berambut sebahu yang kini bagian poninya di ikat lucu dan di beri pita merah. Gadis kecil itu menggunakan kacamata minus berwarna merah . tak lupa juga kini tubuh gadis kecil itu di hiasi oleh dress lucu berwarna Putih..
Dengan Ragu gadis kecil itu masuk kedalam kamar kemudian berlari menghampiri iqbaal.
"Papa! "
Seru "gadis kecil itu yang tak lain adalah Ochi. Iqbaal buru-buru mengusap air mata payahnya itu saat ochi mendekatinya hingga kini iqbaal mencoba menujukan senyumannya untuk putri kecilnya.
"Papa, ocii baru habis mandi .oia kemana mama? "Ochi menatap iqbaal kemudian beralih menatap keseliling arah mencoba mencari (namakamu).
"Papa, kenapa piyama papa ga di kancingin? Apa papa ga kedinginan? "
Iqbaal tersenyum tipis kemudian mengecup kening ochi dengan lembut. Iqbaal tak bicara apapun kini dia beranjak pergi menuju kamar mandi, meninggalkan ochi yang kini masih diam dengan wajah polosnya yang menggemaskan.
"Papa aneh. Apa jangan-jangan tadi malem papa sengaja pindahin aku ke kamar paman bastian ya? Hn. Terus pasti bener deh kata paman bastian kalau tadi malem papa sama mama sedang kencan di kamar. Hn.. "
Ochi Tertegun kemudian mengembungkan kedua pipinya lucu. Dengan polos ochi menatap Foto Wanita cantik yang kini terhias di dinding kamarnya.
"Mama, ochi senang saat tau tadi malam mama kencan sama papa ... hihiihi... "
Ochi Terkikik kecil sedikit memperlihatkan gigi-gigi putih kecilnya yang mirip dengan biji ketimun colonthree emotikon oh lucunya^_^
*******
"Maafin papa.."
Iqbaal menatap ochi yang kini berada di hadapannya. Ochi terdiam dengan Air mata yang kini terus menetes membasahi pipinya dan membuat kacamatanya terlihat buram mengembun.
Ochi Merasa marah dengan cepat ochi membuka kacamata miliknya dan melemparnya ke sembarang arah membuat iqbaal terbelalak. Ochi kini berlari pergi meninggalkan iqbaal yang masih menyesali ucapan bodohnya tadi..
Iqbaal baru saja mengatakan jika 'Ochi' tidak akan bisa bertemu mamanya lagi. saat itu iqbaal sukses menghancurkan hati kecil putrinya.
Iqbaal merasakan dadanya kembali sesak . Iqbaal mulai menghembuskan nafas beratnya Dengan pasrah iqbaal kini bangkit kemudian pergi Karna hari ini ada sebuah meeting penting yang tak bisa iqbaal lewatkan.
"Ocii ngambek? "Suara Bastian membuat iqbaal kini menatapnya kemudian mengangguk lemah.
"Sebenernya apa ya—
"Gue ga tau bas! Tiba-tiba gue udah...udah..ga jelas gitu! Gue tidur sambil peluk (namakamu) ter—
"Parah Lo baal! Gimana kalo (namakamu) marah?! "
'Pletak! '
Iqbaal sukses melayangkan jitakan mautnya kepada bastian. Bastia meringis seraya mengusap-ngusap bagian kepalanya yang terkena jitakan iqbaal.
"Bego!! Dia emang udah marah! "
"Lo gilla baal! Lo taukan (namakamu) masih kecil! Lo ma—
"Gue ga tau bas! Gue juga bingung. Sumpah gue ga ngelakuin apapun ke (namakamu) "
"Halah! Gue tanya sama Lo! Kemaren sore Lo minum berapa gelas? "
"Gue cuma nengguk du—
"Efeknya bisa jadi pas malem itu baal! Lo mabok terus ga sadar Lo pindahin ocii dan Lo langsung ner—
"Ga mungkin bas. Dua gelas ga bikin gue mabuk sampe segitunya! Lo taukan gue bukan orang yang banyak minum.. "
"Justru itu baal! Wine itu langsung beker—
"Lo jangan buat gue kesel deh bas! Bisa-bisa lo gue botakin sekarang juga! "
Iqbaal begitu kesal dengan terkaan bodoh bastian. Dengan masa bodo iqbaal kini pergi meninggalkan bastian yang tiba-tiba terkikik sendiri._.
*************
(Namakamu) menatap dirinya di cermin. Air mata (namakamu) masih setia menetes Membut anak sungai di kedua pipinya.
"Bodoh! Kenapa gue bisa percaya sama Duda gilla itu! Argh! Hiks... "
(Namakamu) mengutuk dirinya sendiri merasakan dampak dari semua kebodohannya. (Namakamu) tak bisa membayangkan jika saat ini Ia terlihat seperti wanita jalang...
Hari ini (namakamu) terpaksa tak masuk kuliah akibat ulah bodoh Duda gilla yang kini terus ia umpat dalam hatinya. (Namakamu) tertatih lemas melihat bekas merah yang berada di sekitar lehernya..
"Gue ga pernah ngerasain diri gue sekotor ini.. "(namakamu) merasakan rasa sesak di dadanya. Ia takut jika bukan cuma ini yang iqbaal lakukan padanya. (Namakamu) takut jika tadi malam iqbaal juga menyayat berlianya yang selalu ia jaga dengan baik.
(Namakamu) merasa takut... sangat takut... bahkan kini (namakamu) tidak ada niatan sama sekali untuk keluar dari dalam kamarnya entah sampai kapan ia akan terus berads di sini .di dalam kamarnya.
***********
Bastian Mencoba menghibur ochi yang masih tak ingin menunjukan senyuman cantiknya. Bastian kini hampir kehabisan cara untuk menghibur ochi yang masih keukeh dengan Cemberutnya.
"Ocii senyum dong,kalo ga senyum ocii Jel—
"Ocii ga mau ngomong sama paman bastian! Sekarang pergi! "
Ochi kini menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Bastian terdiam tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Kiki Menatap bastian seolah menanyakan bagaimana keadaa ochi sekarang. Bastian hanya menggeleng lemah membuat kiki menghembuskan nafas beratnya.
"Gue rasa kita harus buru-buru suruh iqbaal buat nikahin (namakamu) ... "
"Hnn.... iya, gue ga kuat liat ponakan kesayangan gue kaya gini terus ki.."
"Semoga rencana kita berhasil bas ..."
Rencana??? Rencana apa?! •_•
**************
Dua minggu berlalu begitu cepat...
Iqbaal Menatap ochi dengan tatapan memohon agar ochi membuka mulut mungilnya untuk mengunya makanan yang kini sudah Maid-nya siapkan.
Hampir 4 hari ini iqbaal di buat Jengah dengan kabar ochi mogok makan. Ia tak ingin makan kecuali Mamanya yang menyuapinya.
"Papa lebih baik pergi ke kantor sana! . Papa ga usah peduliin ocii! Karna yang papa pikirin cuma pekerjaan papakan! .Papa ga pernah pikirin Hati ocii! Hiks... hiks... ocii cuma Mau Mama pulang! "
Ochi kembali menangis membuat iqbaal semakin kacau.
"Papa Bakal cariin mama baru untuk ocii tapi please ochi ma—
"Ocii ga mau mama baru! Ocii cuma mau mama yang sama kaya di Foto itu!!! Ocii mau mama pa! Please..."
Ochi Menatap para maid-nya yang kini terdiam seraya menunduk.
"Buat kalian semua! Jangan pernah bolehin papa masuk kamar ocii! Kecuali papa bawa mama untuk ocii!!! Kalian ngerti?!! "
Ochi betul-betul marah dengan iqbaal hingga...
"Papa ga sayang ocii!! Lebih baik papa Pergi!!! "
****
Ochi mengusap Foto wanita cantik yang kini berada di genggamanya. Jemari mungil ochi membelai lembuat foto itu..
"Tuhan. Apa ocii nakal sampai tuhan ilangin mama ocii lagi? Hiks... Tuhan, ocii janji ocii ga akan nyusahin mama kalau mama Pulang..
,Tuhan, Ocii sedih liat semua teman ocii di anter mamanya ke sekolah sedangkan ocii? Cuma papa yang anter.Ocii mau punya mama Tuhan. Ocii Udah ga ngompol kok, ocii juga bisa makan sendiri .ocii juga bisa pakai baju sendiri... ocii janji ga akan buat mama repot Tuhan.... hiks...hiks...
Apa tuhan tau rasa hati ocii sekarang? Tuhan .. Kembalikan MAMA untuk ocii.... Tuhan ocii... mau MAMA... hiks... "
Ochi mendekap Foto itu erat. Air matanya kini sudah menetes sempurna menyusuri kedua pipi chubbynya..
"Ocii mau punya mama yang selalu belain ocii kalau ocii di nakalin sama teman ocii, Ocii juga mau dapat hadiah pelukan dari mama Saat ocii ulang tahun nanti, ocii mau Ada mama tuhan... ocii mau Mama itu nyata untuk ocii..
,ocii mau mama Yang selalu antar ocii beli kacamata baru pas minus ocii bertambah.., Tuhan, ocii janji ga nakal!!!!! hiks.. OCII MAU MAMA!!!! "
Jerit ochi dalam tangisnya. Ochi kini beranjak dari tempat tidur kemudian berlari menuju jendela kamar. Ochi naik ke atas bangku miliknya agar bisa menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan jendela kamarnya. Mata indah ochi kini menatap keluar jendela...
Malam ini Ada Bulan purnama yang sangat indah serta ada ratusan bintang yang menemaninya...
"Bulan punya bintang dan langit. Tapi ocii? Ocii cuma punya papa, paman dan pembantu ... ocii ga punya mama.... "
Ochii menundukan kepalanya merasa tak mau tangisnya dapat di lihat oleh bulan..
"Bulan! Bintang! Langit! Aku janji jadi anak yang baik! Tolong bisikin ke tuhan kau aku cuma mau MAMA saat aku ulang tahun nanti... aku mau hadiah yang tuhan kasih untuk aku itu MAMA... "
Ochi memanjatkan harapannya di depan bulan, bintang dan langit...
Hnnn... ochi bukan siapa-siapa dia hanyalah gadis kecil yang sangat ingin memiliki mama :')


~Bersambung~

KARYA : DIZAH

CERBUNG PAPA IQBAAL MAMA PLEASE

`Papa iqbaal,Mama please` 


PART 1, PART 2, PART 3



----------------------------------
PART 1

Hidup itu terkadang menyakitkan..
Dunia ini menjadi kegagalanku untuk mengurus putri kecilku dengan baik...
Terlalu banyak waktu yang ku sia-siakan untuknya, Terkadang kuberfikir ..
Tuhan seperti apa wujudnya sekarang? Apa dia baik-baik saja disana? Apa dia sudah makan? Siapa yang membacakan dongeng untuknya setiap malam? Hmmm...
Putri kecilku yang kini Aku tinggalkan bersama Teman-temanku .paman. untuk putri kecilku...
Sudah lebih dari 1 tahun aku pergi meninggalkanya, Hingga kini waktu itu datang.... waktu dimana aku akan bertemu dengannya sekarang.
Sejak malam aku tak bisa tertidur karna takut membayangkan reaksinya nanti saat melihatku, Papanya yang Tidak peduli dengannya.
Aku adalah Iqbaal Dhiafakhri pria tampan duda beranak 1 :') , Ya aku adalah Duda eh tidak! lebih tepatnya Duren ... mengingat Aku yang selalu di eluh-eluhkan oleh setiap kaum hawa..
Memang umurku masih terbilang muda yaitu 25 tahun, Aku Tampan, mapan, Tubuhku tinggi tegap, Mataku indah dan Bibirku err... bisa dibayangkan bukan?
Oh,sudahlah saatnya aku berangkat menuju jakarta untuk menemui putri kecilku Ochiana Dhiafarikhri.
******************
Suasana rumah kini terasa begitu riuh, Suara triakan, Gelak tawa, Amarah semua kini bercampur satu..
Seorang gadis kecil kini tengah terduduk Di sofa empuk miliknya, Wajah imutnya memandang Gelli para paman Idiotnya yang kini terlihat sibuk untuk menyambut kedangan 'Tamu istimewa ' untuk Ochi Gadis berumur 4 tahun yang kini tercengir polos.
"Ociii, Menurut ocii yang paling pantes jadi pelayan siapa? "
Paman kribonya kini menatapnya dengan wajah berharap agar namanya tidak terlontar dari bibir mungil ochi.
Ochi mengembungkan pipi bulatnya, Mata indahnya kini menatap ke tiga pamannya yang kini menatapnya penuh permohonan..
"Oci, Nanti paman Aldi kasih oci permen deh! "
"Ntar malem Oci paman kiki bacain cerita lumba-lumba bernyanyi..!"
"Oci, Bisa mainin rambut paman bastian sesuka hati.."
Achi terkikik lucu melihat wajah ketiga pamnnya yang begitu memelas..
"Dengerin oci ya, Paman Aldi oci ga bole makan permen nanti gigi oci rusak!, paman kiki Oci udah bosen dongeng itukan udah hampir 5× oci denger -.-!, Nah paman bastian Oci udah gede tau! Oci ga mau mainin Rambut paman yang serem itu! Huh! "
Ochi berdecak pinggang, ia memalingkan wajahnya kesal hingga kini ia beranjak dari Sofa kemudian dengan lucu menghampiri ketiga pamannya -kiki, aldi dan bastian.
"Sebentar lagi Papa pulang, Oci mau paman semua bilang kal—
'Clek '
"PAPA PULANGGG!!! "
Pandangan ochi kini beralih menuju ambang pintu,kedua mata mungilnya melebar berbinar sempurna saat melihat Sang Papa yang sudah di tunggu-tunggu kini telah pulang ..
"PAPAAA!!!! "
Dengan cepat ochi berlari menuju iqbaal dengan merentangkan kedua tangan mungilnya berharap iqbaal akan menangkap tubuh mungilnya kedalam pelukannya.
"Papa ... "
Ochi memeluk erat tubuh iqbaal menangis seraya menyembunyikan wajah cantiknya yang kini berderai air mata di dada bidang iqbaal.
Iqbaal mengecup lembut kedua gembul pipi ochi dengan gemas, putri kecilnya tampak sedikit menggemuk ..
"Papa, pandangan oci kabur "polos ochi saat Kacamatanya kini sudah tidak jelas akibat terkena Air matanya sendiri.
Iqbaal terkekeh kemudian meraih kacamata Merah milik putri kecilnya.
Hmm..
Di umur ochi yang baru beranjak 4 tahun kini penglihatanny sudah terganggu hingga mengharuskan ia menggunakan kaca mata minus.
Ochi Terlahir prematur saat usia kandungan ibunya baru menginjak 8 bulan..
Semua itu berefek pada Pertumbuhannya, Bedahalnya ochi baru mampu berjalan lancar waktu umurnya menginjak 1 tahun lebih, Dan mulai menggunakan kacamata sejak umur pas 2 tahun.
Ochi gadis kecil cantik berambut Hitam sedikit pirang dan memiliki bola mata Coklat terang seperti Mamanya...
Mama ochi. (Namakamu) Achiana Rosaline. Istri dari Iqbaal Dhiafakhri Ramadan meninggal dunia saat melahirkan putri kecilnya :') saat itu...
Flasback.........
Iqbaal berlari Menusuri koridor rumah sakit, Penampilannya terlihat begitu kacau ..
Iqbaal berusaha menusul istrinya yang kini sudah dibawa oleh para suster menggunakan ranjang dorong rumah sakit...
Air mata iqbaal menetes deras melihat darah segar gang mengintari kepala (namakamu) , Tuhan bagaimana bisa (namakamu) kecelakaan saat ingin berbelanja tadi...
Iqbaal ingin masuk kedalam namun Seorang melarangnya dan menyuruh iqbaal untuk tunggu ...
"Tapi dia istri say—
"Maaf pak "
Iqbaal mengerang frustasi saat pintu ruangan tertutup rapat, Iqbaal kini terduduk lemas seraya menjambak rambutnya sendiri...
Hati iqbaal begitu takut...
sangat takut...
Istri dan anaknya harus selamat..ya harus selamat..
Beberapa waktu iqbaal menunggu ditemani oleh air matanya yang kini terus menetes ketakutan dan tiba-tiba seorang wanita berpakaian serba putih kini keluar dari dalam ruangan..
"Iqbaal "
"Steffie! Gimana (nam—
"Secepatnya kita harus ngelakuin oprasi baal! (Namakamu) harus melahirkan sekarang! "
"Tapi usia kandungannya kemarin baru ajah masuk 8 bulan stef! "
"Bayi prematur baal! Anak lo akan lahir prematur! Kondisi (namakamu) sekarang ini lemah banget baal! Dan lo terpaksa Harus milih antara Bayi lo dan (namakamu)! "
'Deg '
Jantung iqbaal kini seakan terhenti mendengar penuturan Steffie Dokter yang kini menangani (namakamu) .
"Apa lo ga bisa selametin Semuanya? "
Iqbaal ingin berjerit marah saat ini juga namun kini iqbaal harus tertahan saat seorang suster tiba-tiba datang...
"Dok, Pasien meminta untuk berbicara kepada suaminya "
"Baal.."
Iqbaal masuk kedalam ruangan itu dengan penuh enggan karna harus melihat kondisi (namakamu) yang kini terlihat begitu lemah.
"Iqbaal..."
Iqbaal mengecup kening (namakamu) lembut saat (namakamu) menggumamkan namanya..
"Sayang...kamu harus kuat.., aku yakin kamu bis—
"Selamatin bayi kita baal... selametin bayi kita..... aku mau kamu pilih dia... aku mohon baal..kamu harus pilih bayi kita.. "
Air mata (namakamu) menetes dengan lemah kini (namakamu) menggengam tangan iqbaal...
"Pilih bayi kita... "
Iqbaal menggelengkan kepalanya kemudian kembali mengecup kening (namakamu).
"Kalian berdua pasti bisa sayang..."
"Pilih bayi kita baal... "
"Enggak... ak—
"Kalau kamu sayang aku, Kamu harus pilih bayi kita..., Kamu juga harus janji sama aku untuk rawat dia sepenub hati kamu..."
"Ak—
"Itu permintaan trakhir aku baal....., Makasih.. "
***
Iqbaal menatap putri kecilnya yang sangat terlihat kecil tidak seperti bayi pada umumnya..., Kulit merahnya yang masih terlihat keriput kini membuat iqbaal menatap putri kecilnya dengan Air mata...
Disana putri kecilnya harus tinggal, Di sebuah kotak khusus untuk merawat tubub rawannya..
"Cuma 60% dia bisa kuat baal.."
"Gue yakin dia pasti bertahan steff,karna di anak gue yang istimewa..."
"Hn.. "
Papa janji, Akan rawat kamu dengan baik sayang...
papa janji akan cintai kamu selalu...
Flasback of......
Ochi Mengecup pipi iqbaal kemudian mencubit ujung hidung iqbaal jahil.
"Oci udah 37463 taun ga ketemu papa.. "Tungkas ochi membuat ruangan ini penuh gelak tawa.
"Oci sayang papa..."
"Papa juga sayang ociii..."
"Ekhem! Boss silahkan .."
Kiki, aldi dan bastian menatap iqbaal penuh senyuman sementara iqbaal kini terkekeh lupa jika ada ketiga makhluk Aneh di hadapannya.
"Moggo...Tuan... Air panasnya udah mendidih.. silahkan mandi ..."
"Tuan iqbaal, Roti slay pup udah saya siapkan..."
"Tuan iqbaal pasti pegel ya? Mau saya injekin? "
Ochi tertawa mendengar penuturan para pamannya..
"Hahahahaha, Ocii suka deh liat paman semua, Lucu kaya monkey yang kemarin ocii liat di kebun binatang.."
"Tengkiu oci... :') "
**********
Iqbaal memeluk tubuh mungil putri kecilnya dengan begitu hangat ...
Ochi mengecup pipi iqbaal terus menerus ..
"Papa, apa papa ga bawa titipan oci? "
Wajah ochi kini berubah murung..
Bibir mungilnya ia manyunkan ..
"Titipan? Loh bukannya semua mainannya udah papa kasih ke oci? "Lirih iqbaal menatap putri kecilnya.
"Iya sih, tapikan oci juga punya titipan lain ke papa frown emotikon emangnya papa lupa ya? "Ochi semakin memanyunkan bibirnya.
Iqbaal tertegun sejenak mengingat semua titipan putri kecilnya saat ia berada di Amerika.
"Apa? Perasaan semua udah papa bawa deh.. "Iqbaal mengusap lembut pipi gembul ochi.
"Papa jahat! , masa papa lupa sama titipan ochi yang waktu itu sih! Oh ochi tau papa udah ga sayang ochikan makanya papa pura-pura pikun kaya eyang uti.. "Cetus ochi menatap kesal iqbaal.
"Emangnya oc—
"OCII NITIP MAMA!! TAPI KENAPA PAPA PULANG GA BAWA MAMA BUAT OCI??? MANA MAMANYA! OCI MAU PUNYA MAMA ! "
Triak ochi kini bercampur isak tangis hebat membuat iqbaal Kualahan..
"OCI MAU MAMA !, PAPA PLEASE.... OCI MAU MAMA! "
Tangisan ochi semakin kencang hingga kini iqbaal mendekap erat ochi berusaha meredakan tangisnya...
"Di amerika semua mama itu bule sayang... ocikan pernah bilang oci ga mau mama bule... "
Bisik iqbaal membuat tangis ochi mereda lemah namun masih terdengar Sesegukan(?)
"Hiks ... Tapi oci mau mama ... pokoknya besok oci bangun oci mau ada mama! Oci mau pas oci buka mata mama senyum sambil cium kening oci papa! "
Iqbaal merasakan hatinya seperti tercubit saat mendengar penuturan putri kecilnya...
"Kalau besok oci ga dapet mama, oci mau berdoa ke tuhan biar tuhan bawa oci pergih! "
"Ociii!! "
Iqbaal sedikit membentak ochi saat ochi mengatakan hal itu, Tangis ochi kembali mengerang...
"OCII MAU MAMA! PLEASE PAPA! OCI MAU MAMA! OCI MAU MAMA!!! "
iqbaal menyengka Air mata ochi kemudian mendekap tubuh ochi..
"Papa cariin mama baru untuk oci tapi ga bisa besok sayang, Tolong kasih papa waktu.."
"OCI MAU MAMA CEPET ADA PAPA! "
"Tapi papa perlu pilih mama yang tepat untuk oci! "
"OCI KASIH PAPA WAKTU 3 HARI! "
"Oci ini ga segampang milih kacamata! "
"OCI MAU MAMA! CUMA ITU PAPA! OCI MAU MAMA! "
"tapi—
"MAMA! "
**********
Sejak kejadian semalam ochi enggan untuk berbicara dengan iqbaal hingga pagi ini ochi memilih untuk diantar kesekolah paudnya bersama Supir bukan bersama iqbaal ataupun para paman bodohnya itu.
Ochi sudah siap menggunakan seragam sekolahnya yang berwarna putih serta rok kotak-kotak merah dan dasi kupu-kupu hitam melekat lucu di kerah seragamnya, Rambut ochi kini terurai masa bodo...
Sementara Hari ini ochi harus menggunakan kacamata lamanya yang sudah sedikit tidak jelas karna bulan ini minus ochi bertambah..
"Pulang sekolah kita beli kacamata baru buat oci ya "iqbaal tersenyum menatap putri kecilnya.
"Tidak mau!, carikan oci mama! "
Iqbaal menghembuskan nafas beratnya hufh..
Kini iqbaal melambaikan tangannya saat ochi mulai pergi memasuki mobil dan wush! Melaju menuju sekolahnya.
"Tiga hari lo harus cari bini baru baal! "
Bastian menepuk bahu iqbaal membuat iqbaal mendegus kesal .
"Bas, lo ga ke kantor? "
Iqbaal terheran melihat bastian yang kini masih menggunakam kaos merah polos dan celana boxer hitamnya.
"Ga "
Bastian melahap potongan roti untuknya ..
"Minus oci nambah baal.."
"Iya gue tau.."
"Lo harus cepet ganti tu kacamatanya oci! Kasian dia ga bisa jelas ngeliat! "
"Hn "
"Lo juga ga boleh lupa jemput dia nanti! "
"Hn "
"Mandi sana! Bau tai gajah tau badan lo baal! "
"Nyadar diri bas! "
"Gue mau masak dulu! "
Iqbaal begitu kesal akan pemuturan bawel bastian hingga kini iqbaal pergi meninggalkan bastian..
****
Sepanjang perjalanan menuju sekolah ochi hanya diam seraya menatap jalan luar dari balik jendela mobil, ochi merasakan hatiny sakit saat melihat Banyak anak seumurannya berjalan berdampingan dengan ibu mereka...
Ochi merekas kecil dadanya yang terasa sesak perlahan air matanya menetes...
Ochi kini kembali mengidarkan pandangannya hingga kini pandangan ochi teralih kepada seorang Wanita cantik berambut hitam kepirangan yang mirip sekali dengan... Hmmm... tunggu! Kini dengan cepat ochi merogoh sakunya dan melihat selembar Foto yang ayahnya berika beberapa tahun lalu...
"Mama.. "
Ochi melihat foto mamanya yang tengah Tercengir lucu seraya menjewer kuping iqbaal .papanya.
"Itu mama! , pak supir berhentiiiii!!!! "
Ochi menyuruh supir untuk menghentikan laju mobil hingga kini ochi membuka sabuk pengamannya dan dengan sedikit kesulitan ochi membuka pintu mobil...
"Nona ochi! Mau kemana! "
Panik supir kini keluar dari dalam mobil ..
Ochi berlari menghampiri wanita yang ia lihat tadi hingga kini ochi tersenyum bahagia Air matanya menetes senang melihat Wanita itu masih ada di sana, Wanita cantik itu tengah Terduduk menunggu bus di halte sebrang sana..
Tampa ragu ochi berlari menyusuri jalan raya besar yang sangat membahayakan dirinya..
"Nona ochii!!! "
Supir pribadi ochi kini berlari untuk menyusul ochi....
"MAMAAAAAA.... "
Triak ochi dan...
'Bruk '
Ochi memeluk erat tubuh wanita itu hingga membuat wanita itu terkejut ..
"Adik...Aduh ..ma—
"Ocii tau! Papa pasti bohongin oci buktinya mama masi hidup .. hiks... oci sayang mama... ayo pulang Mama... "
Tangis ochi semakin membuat wanita itu terkejut bingung..
"Adik kecil, maaf Sepertinya adik salah orang .."
Wanita itu tersenyum kemudian menyengka air mata ochi..
"Tidak! Kamu itu mama oci! Iya mama! Ini! "
Ochi menunjuka foto itu kepada wanita di hadapannya dan...
"Astaga! Kenapa mir..ip! "
Kaget wanita itu melihat wajahnya ada di foto itu...
"Itu mama! Dan kamu itu mama... jadi ayo pulang papa sangat merindukan mama loh... "
Ochi menarik lengan wanita itu membuat wanita itu terkejut dan pasrah mengikuti langkah kaki ochi..
"Mama, Aku sangat merindukan mama "
"Maaf adik kecil! Tapi saya bukan ma—
"Mama, minusku sudah bertambah apa boleh kita pergi ke optik sekarang? "
"Eh? "
"mama, ternyata mama sangat cantik ya mirip sepertiku! "
"Eh? "
"Mama,namaku ochiana Dhiafakhri nama ini yang mama berikan dulu.. "
"Hah? "
"Persis seperti nama mamakan (Namakamu) achiana Rosaline... "
"Bukan! Namaku (Namakamu) Angelina! "
"Sejak kapan mama berganti nama? "
-______-!
Ochi menatap mata wanita itu yang sangat persis dengan matanya, Wanita yang bernama (namakamu) angelina itu kini mulai habis kesabaran dan...
"AKU BUKAN MAMAMU BOCAH! UMURKU BARU 19 TAHUN DAN AKU HARUS PERGI KULIAH SEKARANG JUGA KAU MENGERTI! SEKARANG PERGILAH CARI MAMAMU YANG SEBENARNYA BOCAH!!! "
......Seketika ochi merasakan pandangannya mulai kabur oleh air mata dan...
"JADI KAMU BUKAN MAMA? "
"YA! "
"BOHONG! KAMU ITU MAMA! "
"HEH, BENAHI LETAK KACAMATAMU! "
(Namakamu) menarik kacamata ochi kemudian membenahi posisinya namun..
'Crash '
Ochi membanting kacamatanya hingga pecah..
"Kau...
"GANTIKAN KACAMATAKU! "
"eh? "
"CEPAT BELIKAN KACAMATA BARU UNTUKKU MAMA! "
"AKU BUKAN MAMAMU! "
"TAPI SEBENTAR LAGI KAMU AKAN MENJADI MAMAKU KARNA SETELAH INI KAMU MENIKAH DENGAN PAPAKU! "
•_________•'
====================================================================
PART 2

Ochi menarik paksa lengan (namakamu) membuat (namakamu) berdecak pasrah mengikuti langkah ochi..
"Pak supir! Kita pergi beli kacamata ya! "
Ochi menatap supirnya yang kini terdiam dengan mulut sedikit menganga saat melihat wanita cantik yang kini ochi tarik tangannya, wanita itu adalah (Namakamu).
Ochi menyuruh (namakamu) untuk masuk kedalam mobil membuat (namakamu) semakin muak namun apa mau dikata? Ch, daripada Ochi menangis semakin membuat pusing.
"Aku duduk di pangkuan mama! "
Ochi terduduk senang di pangkuan (namakamu) membuat (namakamu) menghembuskan nafas beratnya hufh...
"Siapa namamu tadi? "
"Ochiana Dhiafakhri "
"Siapa nama ayahmu? "
"Tidak! Aku tidak punya ayah! Yang aku punya adalah Papa! "
(Namakamu) menggerutu kesal dalam hatinya, Akh! Itu sama saja ochi -.-.
**********
Iqbaal merasakan tubuhnya terasa lengket akibat pengaruh keringatnya yang berlebihan habis berolah raga pagi hingga kini iqbaal memutuskam untuk membersihkan tubuhnya ...
Sebelum melangkah pergi menuju kamar mandi iqbaal melemparkan senyumannya saat menatap sebuah Foto besar yang terpampang jelas di dinding kamar, Foto itu adalah Foto istrinya (Namakamu) Achiana rosaline yang kini sudah tak bisa ia lihat...
Iqbaal merasakan perlahan dadanya sesak saat mengingat kembali rasa tak ikhlas di benaknya..
Tak mau terus terhanyut iqbaal kini melangkah cepat menuju kamar mandi..
**
Ochi tercengir girang saat ia bisa melihat dengan jelas kembali, Kini ia sudah membeli kacamata baru..
Kacamata dengan minus yang pas untuknya .
Hati ochi terasa begitu senang saat mengingat yang memilih dan membelikan kacamatanya adalah Wanita cantik yang ia yakini adalah mamanya.
"Kenapa diumurmu yang semuda ini kamu harus memakai kacamata? "
(Namakamu) sedikit bingung pasalnya ochi masih sangat kecil umurnya baru 4 tahun dan sudah memakai kacamata dengan minus seberat itu? Oh tuhan ...
"Papa bilang aku lahir di waktu yang belum pas mama, jadi penglihatanku sedikit terganggu.."
Ochi menggandeng erat tangan (namakamu) tak membiarkan (namakamu) untuk kabur...
"Mama, Memurut mama aku cantik tidak? "
"Ummmmm....
(Namakamu) menatap penampilan lucu ochi, Wajah ochi sangat imut cantik dan menggemaskan, Terlebih lagi pipinya yang chubby dan bola matanya yang berwarna coklat menyala membuat ochi sangat terlihat cantik.
"Cantik... "
Ochi tersipu malu kini terlihat guratan memerah merona di kedua pipinya..
"Aku tidak culunkan ma? "
"Ummm...
(Namakamu) kembali menatap penampilan ochi sengan seksama..
"Tidak kok... "
Ochi kali ini terkikik girang kemudian ochi memeluk (namakamu) membuat (namakamu) sedikit tersentak terkejut...
"Mama ayo kita bertemu Papa "
Ochi menggandeng jemari (namakamu) dengan tangan mungilnya kini ochi menuntun (namakamu) untuk mengikutinya menuju kamar sang Papa..
(Namakamu) tak bisa berbuat apapun saat ini ia hanya dapat pasrah, sejujurnya tidak ada satupun yang (namakamu) mengerti sejak tadi.
Ochi menatapmu dengan senyum senangnya sementara kamu hanya diam dengan keringat dingin yang kini melandamu...
Detak jatungmu berpacu sangat kencang , gugup.
'Clek '
"PAP— Kyaaaa...."
Pintu kamar terbuka lebar kini ochi berjegit saat mendapati papanya sungguh...sungguh tidak cool -.-!
(Namakamu) membelalakan matanya menatap pria yang kini terkaget dan langsung menutupi bagian bawahnya yang hanya di balut BOXER FROZEN Yang persis seperti milik ochi.
Iqbaal terbelalak menatap wanita yang kini berada di samping ochi..
Mata iqbaal bahkan tak berkedip, iqbaal terpaku menatap penampilan (namakamu) dari ujung kaki hingga ujung kepala..
Iqbaal merasakan sulit bernafas saat ini ...
"Och—
"Papa, Mama kembali untuk kita.. "
Ochi tersenyum kemudian berlari memeluk iqbaal...
Iqbaal masih diam tak bergeming..., Tuhan..benarkah? Wajah itu...
Bukankah dia telah pergi? Lalu siapa wanita ini? ..
(Namakamu) mengutuk dirinya sendiri yang dengan bodoh menatap takjub wajah iqbaal yang sangat tampan walau penampilannya kini tidak..amat tidak cocok dengan wajahnya.
"(Nam—
"Bukan! Maaf Om.., nama saya (namakamu) Angelia mahasiswi Semester akhir dan say—
"Mama terlihat gugup hihi.."
Ochi tertawa melihat wajahmu yang kini terlihat lucu membuatmu kini menunduk malu..
**
"Jadi begitu Om, waktu saya lagi nunggu Bus tiba-tiba anak om lari terus peluk saya sambil bilang kalo saya ini mamanya padahal saya ini mahasiswi -..- nikah ajah belum om apalagi punya anak... "
(Namakamu) mencritakan semuanya kepada iqbaal yang kini sudah berganti baju, terlihat lebih tamplat dengan celana jeans putih selutut dan kaos Hitam polos
..serta rambut yang err... coklat kebulean (?).
Iqbaal menatap (namakamu) kemudian tersenyum tipis..
"Kamu itu mirip banget sama istri saya, Almh. Mamanya ocii.. "
Lirih iqbaal membuat (namakamu) mengangguk mengerti..
"Iya om saya tau kok, saya juga bingung waktu liat Foto itu yang ternyata mirip banget sama saya... tapi ya gitu om tolong om kasih tau ke ocii kalo saya ini bukan mamanya please om... "
(Namakamu) memohon menatap iqbaal, iqbaal kini terdiam kemudian menatap ochi yang kini tertidur pulas....
"Hari ini saya jadi ga masuk kuliah gar—
"(Namakamu) Kamu lebih baik panggil saya 'Iqbaal ' ajah ga usah pake 'Om ' rasanya umur saya tua banget... "
-________-!
(Namakamu) tertawa garing kemudian mengangguk..
"Eh iya.. Iqb..aal.. hehe.."
"Maafin ocii ya.., jadinya kamu hari ini ga kuliah.."
"Hn, ummm.... baal.. please ya kam—
"Dari bayi ocii ga pernah tau rasanya punya mama...,acii anak yang pendiem, dia bilang Hidup dia itu cuma dia gunain buat punya mama, dia pengen di peluk sama mama bahkan dia juga pernah bilang kalau cita-citanya itu ingin punya mama.., Anak kecil yang pols kaya ocii terlalu pahit jalanin ini semua..., saya ga tau harus apa nanti saat ocii nanyain kam...u.. "
Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan memohon..
"Tolong.. Pura-puralah jadi mama untuk ocii.... "
"Maaf tap—
"Saya yang akan tanggung biaya kuliah kamu sampai selesai... dan saya juga akan kasih kamu uang berapapun yang kamu mau ....
Tolong (namakamu) saya sayang banget sama ocii.. gadis kecil saya yang kini sedang bahagia bertemu mama impiannya.. "
Terlihat jelas Air mata yang kini menetes di sudut mata iqbaal membuat (namakamu) tak tega...
"Tap—
"Ma..ma... "
Ochi terbangun dari tidurnya membuat iqbaal kini langsung membantu ochi mengenakan kacamatanya...
"Ini udah jam 7 malam, emangnya mama ga ngantuk? "Lirih ochi menatap (namakamu) yang kini hanya menggeleng seraya teranyum tipis..
"Papa juga ga ngantuk? "
"Engga sayang, Papa belum ngantuk.. "iqbaal mengusap lembut pipi ochi.
"Mama Ocii masih mau bobo tapi ocii mau mama berbaring di samping ocii lalu peluk ocii... "Pinta ochi menunjukan puppy eyesnya.
(Namakamu) terdiam kemudian menatap iqbaal ..
"Ocii, mama sekarang mau mandi dulu ya, ocii bobonya sama papa dulu... "
(Namakamu) mengusap pucuk kepala ochi lembut kemudian mencubit gemas pipi ocii...
"Mama, mandi itu ga sampai 2 jamkan? Kalau gitu aku tunggu mama selesai mandi ajah.."ochi tersenyum.
"Bukan begitu ocii, mama jug—
"Ocii tidut bareng papa dulu ya, biar mama mandi dulu.."
Ochi mengembungkan pipinya mengangguk pasrah, iqbaal terseyum kemudian mengecup kening ocii..
"Papa ga usah peluk ocii, ocii ingin peluk boneka ajah.. "cibir ochi memeluk boneka Beruangnya lalu memejamkan matanya..
(Namakamu) beranjak ingin segera pergi namun ..
'Hap '
Iqbaal menahan lengan (namakamu) membuat langkah (namakamu) terhenti..
"Tolong besok kamu datang lebih pagi saat ocii belum bangun.., Sebelumnya trimakasih (namakamu) "
Lirih iqbaal tersenyum Manis membuat tubuh (namakamu) ingin meleleh melihat iqbaal yang kini sungguh...tampan..
"Semoga.."
(Namakamu) meminta untuk iqbaal melepaskan genggamannya hingga kini iqbaal beranjak tampa melepaskan cengkramannya yang tidak kencang...
"Biar saya antar... "
"Ga usah iqbaal! Aku pulang sendiri ajah! "
"Ga.. ini udah malem.."
"Tap—
"Kamu ga usah takut saya ini orang baik-baik semirip-miripnya kamu sama istri saya tapi saya ga akan pernah mau berbuat macam-macam sama kamu.. "iqbaal menduga kecemasan yang (namakamu) pikirkan.
"Tapi...
"Udahlah ayo.. keburu oci bangun... "
*******
Sepanjang perjalanan yang tercipta kini hanya keheningan, (namakamu) selalu manatap keluar jendela tak ingin matanya terpana oleh ketampanan iqbaal yang kini terlihat bertambah 180° saat Tengah fokus menyetir dengan gagah..
"Mungkin Saya Pikir kita ga usah secangung ini (namakamu), Ekhem..! 'Aku' boleh tau Kamu tinggal bareng siapa sekarang? "
Iqbaal merubah kosa katanya yang terasa tidak nyaman hingga kini terciptalah kata 'Aku ' 'Kamu'.
"Aku..Tinggal sendiri.. "
"Ibu? Ayah? "
"Mereka ga tau ada dimana.. dari kecil Aku tinggal bareng Sama orang tua angkat aku yang sekarang udah ga ada.."
(Namakamu) menundukan kepalanya merasakan matanya kini perih hingga menimbulkan tetesan-tetesan air mata yang jatuh menyusuri pipinya...
Melihat hal itu iqbaal kini keraih beberapa lembar tissue kemudian memberikannya kepada (namakamu)..
"Perlu tissue? Hufh..maaf kalo aku nyinggung perasaan kamu "
"Ngh..gapapa kok... "
(Namakamu) tersenyum kemudian meraih tissue yang iqbaal berikan, dengan cepat (namakamu) menyusap air mata bodohnya.
"Hmm... Aku rasa tawaran kamu itu ga perlu kamu lakuin deh baal.., lagi pula sebentar lagi kuliah aku selesai kok... Dan aku juga masih bisa nanggung semuanya.. "(namakamu) menatap iqbaal kemudian meraih sesuatu dari dalam tasnya..
Sebuah kertas dan pulpen..
Dengan cekatan (namakamu) menuliskan sesuatu....
"Kamu bisa telfon aku kalo ada apa-apa.., tapi kalo telfonnya ga aku angkat berarti aku lgi di kuliah grin emotikon, tolong bilangin ocii ya Kalo aku minta maaf soalnya Udah sempet bentak-bentak dia... "
"Hn"
"Stop disana ya, itu rumah aku "
"Hn "
************
Pukul 6 pagi.
Tidur iqbaal terusik saat mendengar suara tangisan putri kecilnya yang kini menarik-narik piyamanya.
"Papa!! Hiks... Kenapa mama ga ada?! "
Ochi menatap iqbaal dengan air matanya yang berlinang deras membuat iqbaal tak tega kemudian memeluk erat tubuh ochi..
"Apa mama pergi lagi pa hiks... "
Ochi mengerang hingga akhirnya jerit tangisnya semakin kencang membuat iqbaal terdelik bingung...
'Brak! '
Pintu kamar kini terbuka lebar memunculkan 3 pria yang kini masih mengenakan piyama mereka..
Aldi, kiki dan bastian menatap iqbaal seolah bertanya ada apa dengan ochi yang menangis sekencang itu pagi-pagi seperti ini..
"Ocii kenapa Sayang??? "
"Ocii dimarahin sama papa iqbaal hah?! Biar papa iqbaal om tampol! "
"Ocii sakit?!! "
Panik kiki, aldi serta bastian kini langsung berlari menghampiri ochi..
Iqbaal tersentak saat kiki langsung membawa ochi kegendongannya kini bastian menyengka air mata ochi sementara aldi membelai-belai rambut panjang ochi dengan lembut..
"Ocii kenapa... ayo bilang sama paman kiki..."
Kiki menatap ochi yang kini masih menangis..
"Ocii..Mau mama..."
'Deg'
Kiki, aldi dan bastian sontak tertegun mendengar penuturan penuh mohon ochi...
"Ocii bisa anggap paman bastian sebagai mama ocii kok.."
'DUGH! '
'BUGH! '
'PLAK! '
Tiga pukulan itu melayang untuk bastian si bodoh yang sungguh idiot squint emotikon!
Bastian meringis merasakan hantaman yang tidak main-main itu ..
"Ocii mau mama.... nghh...huaaaa.... "
Tangis ochi semaki pecah bahkan sepertinya ini tangis terkencang ochi...
Iqbaal kini beranjak kemudian mengambil alih ocii dari tangan kiki, iqbaal menjauh membawa ochi pergi dari jangkuan 3 paman bodohnya.
"Ocii sayang, kalo ocii mau ket—
"Ocii... Mama pulangg..!!"
Iqbaal tersentak mendengar suara itu hingga kini pandangan iqbaal terfokus menatap (namakamu) yang tersenyum manis seraya melambaikan tangannya...
"Mamaaaaaaa .... "
Ochi berontak turun dari gendongan iqbaal kemudian berlari berhambur kepelukam (namakamu) mama bohongannya.-.
'Degdegdegdeg'
Aldi, bastian dan kiki merasakan detak jantungnya ingin copot saat melihat wanita yang kini memeluk ochi....
Mata bastian terbelalak tak percaya dan begitu halnya dengan kiki dan aldi mereka kini merasakan seluru bulu-bulunya meremang...
"Al...i..t..uka..(nam..aka..mu..) bukanya dia...dia udah ga ada..."
Gemetar bastian Menatap Aldi dan kiki yang juga tak percaya..
"Demi..tuhan...tampar gue sekarang Ki, bas! "
'Plak! '
Aldi terkejut mendapat tamparan dari kiki dan bastian..
"Kok lo berdua nampar gue! Sakit Tolol! "
"Itu tandanya ini bukan mimpi guys! Itu beneran (Nama..kamu).. "
'Wush! '
Gemetar tubuh kiki, bastian dan aldi hingga kini..
'Ssserrr...
Bodoh!!
Iqbaal mengumpat 3 sahabat idiotnya!
Kini iqbaal menepuk jidatnya sendiri saat melihat Air itu meluncur mengintari kaki ke 3 sahabatnya...
'Demi Anak Monyet! Anjir! Mereka ngompol!!!! Idiott!!!! Argh! '
Umpat iqbaal kemudian menatap tajam kiki, Aldi serta bastian..
"Gue ngompol..."
"Gue juga.."
"Itu (namakamu)..."
"Bukan ki..."
"Terus...
"SETANNYA (NAMAKAMU)"
"HUAAAAA!!! SETAN!!!!! "
-___________-!!!
'BUGH! '
'PLAK! '
'DUGH! '
*********
"Dasar bego lo bertiga! Itu emang beneran (namakamu) tapi bukan (namakamu) istri gue! , mereka cuma mirip! "
Amarah iqbaal menatap kiki, aldi dan bastian yang kini masih meringis kesakitan akibat hantaman iqbaal..
"Maksud Lo dia itu Kembarannya (namakamu)? "
"Susah jelasinnya ki! Udalah pokoknya gue minta sama lo bertiga jangan bertingkah konyol lagi, dan lo ga boleh bilang semua ini ke ocii! "
Tungkas iqbaal menatap tajam ke 3 sahabatnya..
"Ya enggaklah gue masih mau liat ocii seneng kali baal! "
"Yaudah kalo gitu! Lo rahasiain ini semua... "
"Siap! "
*******
Ochi tersenyum senang menatap (namakamu) yang kini membuat Gambar untuknya..
"Aku mau mama bikin wajah aku sama papa ya... "
Ochi tertawa saat melihat gambar yang (namakamu) buat persis seperti Dua buah Korek Api yang memiliki kaki dan tangan... *•_•
"Mama buat korek api? HAHAHAHA " ochi tertawa sementara (namakamu) kini mencoba menahan kekesalannya, ia memang tak pandai membuat gambar.
"Mama Persis kaya papa, ga pintar menggambar... Hahaha terakhir papa berhasil membuat Titik-titik berwarna di buku gambarku dan papa bilang itu SEMUT .."Tawa ochi membuat (namakamu) ikut tertawa terbahak.
Ochi meraih kerayonnya komudian menarikan jemarinya di buku gambar miliknya..
Sebuah bulatan tidak sempurna dengan satu hari diatasnya dan setengah bulatan di samping garis...
"Ini namanya buah Jeruk mama... "Cengir ochi.
"Wahhhhhh.... Sejak kapan buah jeruk berwarna hitam.. Bhahaha "
(Namakamu) tertawa kencang membuat ochi cemberut kesal..
"Sejak aku buat tadi mama! Ini buah jeruk dimasa depan tahu! "Tutur ochi melipat kedua tangannya di dada mendegus sembong.
"Itu bukan buah jeruk dimasa depan sayang tapi itu buah jeruk BUSUK! Bhahahahaha "
Tawa (namakamu) kembali pecah membuat ochi semakim kesal kemudian beranjak pergi..
"Ocii ingin kemana??! "
"aku marah sama mama! "
Sengguh oci kini berlari ngambek meninggalkan (namakamu) yang kini terdiam santai tak peduli.
'Bodolah...'
Batin (namakamu) masa bodo.
(Namakamu) milirik jam tangannya yang kini sudah menunjukan pukul 9 dimana ia harus pergi kembali menuju kampus...
(Namakamu) meraih selembar kertas gambar dan sebuah krayon merah menuliskan..
'OCII MAMA PERGI KEPASAR SAMPAI SORE HARI... OCII TIDAK USAH MENUNGGU MAMA YA... '
(Namakamu) meletakkannya di atas meja kini (namakamu) beranjak dari duduknya namun..
"Bego! Ocii emangnya udah bisa baca -..-! "Tungkas (namakamu) menepuk jidatnya sendiri.
Akh! Bodolah lebih baik dia pergi sekarang kebetulan hari ini Ada Quiz di kampus..
================================================================
PART 3

(Namakamu) Keluar buru-buru dari rumah Tak ingin jika Ochi nanti menangis meneriaki namanya. (Namakamu) menghentikan texi yang kebetula lewat di depannya. Nafas (namakamu) terengah untuk mengontrol nafasnya kini (namakamu) mencoba untuk Tenang ....
"Pak, buruan ya jalannya, saya ada Quiz hari ini di kampus jadi tolong di cepetin ya pak "pinta (namakamu) kepada supir taksi yang ia tumpangi.
****
Ochi menghamiri iqbaal yang kini tengah terduduk santai seraya menyerup kopi hitamnya yang baru saja di buat oleh Maid-nya.
"Papa! "Ochi mengagetkan iqbaal membuat iqbaal tersentak hingga kopi yang berada di genggamannya tumpah sedikit mengenai bajunya yang kebetulan berwarna putih. Ochi tertunduk takut melihat iqbaal yang kini sepertinya akan memarahinya.
"Ocii kenapa kagetin papa sih? Sekarang liat! Baju papa jadi kotor.."Iqbaal berusaha berbicara tenang tak mau membentak ochi . Ochi memanyunkan bibir mungilnya seraya menatap iqbaal dengan tatapan mengaku salah membuat iqbaal Menghembuskan nafas beratnya.
"Lain kali ga usah kegetin papa kaya tadi ya, Sekarang ocii mau apa hmm? "Iqbaal mengusap lembut pipi chubby ochi.
"Papa, Mama tadi buat gambar untuk aku loh! "Seru ochi memamerkan kembali keceriaannya membuat iqbaal gemas dan langsung mengecupnya.
"Gambar apa? "Iqbaal kini mengangkat tubuh mungil ochi untuk duduk di pangkuannya. Iqbaal mengecup gemas pipi ochi membuat ochi meringis risih.
"Ish! Udah cium akunya papa!, pipi aku sakit tau! "Ochi menunjukan wajah kesalnya yang kini justru membuat iqbaal terkekeh .
"Papa, Ayo ikut buat gambar!, Mama pasti udah nunggu! Ayo pa! "Ochi merengek menarik-narik baju iqbaal membuat baju milik iqbaal terasa melar akibat tarikan ochi. Iqbaal tersenyum tipis kemudian mengangguk membuat ochi bersorak senang.
'Drt..Drt..Drt..'
Iqbaal meraih ponselnya yang kini bergetar. Iqbaal menatap layar ponselnya yang menunjukan adanya 1 pesan masuk ..
'Maaf, aku harus kuliah jadinya aku ga bisa lama-lama di rumah kamu, Bilang sama ochi kalau aku ga bisa pulang sore ini soalnya abis kuliah aku mau pergi ke rumah temanku .Maaf. '-(namakamu).
Iqbaal merasakan hatinya seperti tercubit membaca pesan singkat dari (Namakamu) .iqbaal menatap sendu ochi yang kini terlihat begitu ceria...
"Ayo papa!, Mam—
"Ocii, Mama Sms Papa dan mama bilang kalo mama udah ga di rumah, Mama pergi sebentar ke rumah temen mama. Jadinya sekarang ocii di temenin papa ajah ya.. "Iqbaal sebenarnya tak ingin menghapus senyuman ochi. namun mau apa? Toh (namakamu) memang bukanlah Mama asli ochi jadi (namakamu) juga punya kegiatannya sendiri dan tak bisa selalu membantu iqbaal untuk manjaga ochi.
Senyuman ochi memudar hingga kini terlihat genangan air mata yang siap tumpah dari mata bukatnya...
"Ocii jangan nangis "iqbaal melepaskan kacamata ochi kemudian mengusap air mata ochi yang sudah tumpah. Ochi terdiam kemudian menelusupkan tubuhnya di dada iqbaal. Menangis kecewa .
"Kenapa mama Ga pamit sama ochi dulu pa? "Ochi menatap iqbaal kemudian kembali memeluk iqbaal.
"Karna kalo mama bilang, ochi pasti ga akan bolehin mama pergi. "Iqbaal mengusap lembut rambut ochi. Iqbaal merasakan sesak di dadanya tak tega melihat Air mata yang menetes dari mata indah putrinya.
Iqbaal merasakan tidak ada respon yang ochi berikan. Suara isak tangis ochi juga sudah tidak iqbaal dengar lagi. Iqbaal tersenyum tipis saat melihat ternyata ochi kini sudah terlelap...
"Papa sayang ocii.."
****************
Pusara ini, Dimana 2 minggu yang lalu iqbaal kunjungi...
Iqbaal menatap batu nisan yang menuliskan nama indah isterinya yang kini sudah tak lagi dapat ia sentuh...
Iqbaal meletakan buket bunga mawar putih itu di samping nisan isterinya. Senyum iqbaal memudar kini mata iqbaal terasa perih hingga Air matanya kini menetes .
"Kamu tau ga (namakamu), ochi anak kita sekarang udah besar. Umur dia udah 4 tahun, Dia cantik dan pintar kaya kamu ...
Oia Aku mau ngomong sesuatu sama kamu . Sekarang ini ada wanita yang mirip banget sama kamu bahkan nama dia juga sama kaya kamu .Dia sekarang Jadi penyemangat untuk ocii. Ocii nganggep dia itu kamu. Mamanya. Aku bahkan ga bisa percaya kalau wanita itu bukan kamu karna dia itu bener-bener mirip sama kamu (namakamu) . Aku kangen banget sama kamu, Aku kangen sama senyuman kamu yang udah 4 tahun ini ga pernah aku lihat ....
Aku kangen kamu (namakamu) .kangen banget.... "
Iqbaal memejamkan matanya menyelarkan rasa rindunya kepada istrinya. (Namakamu) Achiana Rosaline. Yang sudah pergi meninggalkan iqbaal 4 tahun lamanya setelah melahirkan Ochi :')
'Cup'
Bodoh.Aneh, iqbaal tidak peduli yang jelas kini ia mengecup batu nisa isterinya yang sangat ia rindukan. Sekali lagi iqbaal membelai nisan itu kemudian menaburkan bunga yang tersisa si keranjang bunga.
"Aku pulang Ya. I love you."
--------------------
Dua minggu telah berlalu.
(Namakamu) merasakan hidupnya kali ini betul-betul berubah 180° Dari yang lalu-lalu. Kini Setiap pagi (Namakamu) pergi ke kampus dan kembali Siang atau sore hari lalu langsung pergi menemui ochi. Menunggu ochi sampai malam hingga ochi terpejam. Dan malam ini (Namakamu) terpaksa menginap untuk yang ke 3 kalinya di rumah iqbaal, pasalnya ochi menangis tak ingin Di tinggal .
Iqbaal menatap (namakamu) yang tengah berusaha menidurkan ochi yang masih merengek menangis..
"Ocii mau Papa juga peluk ocii! "Ochi menangis membuat (namakamu) meringis kebingungan. (Namakamu) tak bisa membayangkan jika iqbaal akan tidur bersamanya dan ochi malam ini apa lagi ochi meminta iqbaal juga memeluknya itu tandanya jarak (namakamu) dan iqbaal akan semakin dekat dan urgh! (Namakamu) tidak pernah mengharapkan itu.
"Ocii Pap—
"Papa enggak saya ocii!, buktinya papa ga mau bobo bareng ocii sama mama! "Ochi mengerang dalam tangisnya membuat iqbaal tak tahan lagi dan langsung menghampiri ochi. (Namakamu) membulatkan matamu saat iqbaal ternyata menuruti keinginan ochi. (Namakamu) merasakan detak jantungnya kini terass ingin copot.melompat keluar.
Tangis ochi mereda saat tau iqbaal kini sudah berbaring di sampingnya. Ochi menatapmu yang kini terlihat gugup.
"Mama,Papa, ayo peluk ocii "Ochi menatap (namakamu) dan iqbaal penuh mohon. Iqbaal sekilas melihat rona gelisah di wajah (NamaKamu). Iqbaal paham apa yang (namakamu) rasakan saat ini.
"Mama?, Papa? Kenapa diam?! Ayo peluk ocii.."
Dengan ragu (Namakamu) memeluk tubuh ochi. Begitu juga dengan iqbaal ia kini juga memeluk tubuh ochi. Gugup, (namakamu) bisa merasakan Jika lengan kekar iqbaal menyentuh jelas kulit lengannya..
"Selamat tidur Papa, Selamat Tidur mama .."Ochi mengecup pipi iqbaal dan pipi (namakamu) dengan lembut.
"Selamat tidur~"
------------------------------
Malam kini sudah berganti pagi, Sinar matahari kini menyeruak silau menembus jendela kamar..
Tidur Lelap (namakamu) harus terusik Karna (namakamu) merasakan ada sesuatu yang kini melingkar erat di perutnya. (NamaKamu) juga merasakan ada Sesuatu yang membuat dadanya terasa gelii...
"Nghh..." (Namakamu) mengeluh lemah kemudian membuka matanya perlahan hingga kini pandangan (namakamu) teralih menatap ada sebuah lengan kekar yang mengerat di pinggangnya serta kepala yang menelusup di dadanya hingga...
"OMG! KYAAAA—!!!!! HUWAAAA!!!! "
(Namakamu) berteriak menyadari jika lengan itu adalah lengan iqbaal dan wajah iqbaal kini tertelusup di dadanya. Tanpa ragu (namakamu) menendang perut Iqbaal membuat iqbaal Terbangun dengan wajah meringis kesakitan..
"Akh! "
'Plak! '
Sebuah tamparan kamu berikan tepat di pipi iqbaal membuat iqbaal semakin meringis kesakitan.
(Namakamu) merasakan hatinya panas. Nafasnya sesak hingga kini (Namakamu) menangis merasa shock berat.
"Hiks...hiks...
(Namakamu) mengerang dalam tangisnya. Ia bisa melihat jelas dirinya yang kini terlihat berantakan. Di kamar ini ada sebuah kaca yang berukuran tidak biass hingga apapun yang kita lakukan bisa terlihat jelas dari kaca. (Namakamu) semakin terisak melihat piyamanya kini terlihat rusuh dengan 3 buah kancing yang hilang.
Iqbaal? Ia masih bingung dengan semua yang terjadi hingga kini iqbaal menatap dirinya sendiri di cermin. Rambut iqbaal sangat berantakan serta semua kancing piyama yang terbuka menunjukan Dada bidangnya. Iqbaal bingung sebenarnya apa yang ia lakukan? Mengapa...
"Hiks...hiks... nghhh...
(Namakamu) semakin mengerang terisak .(namakamu) menyilangkan tangannya di bagian dadanya. Iqbaal masih diam tak bergeming.
Tadi malam saat ochi terlelap iqbaal sudah pergi menuju kamar miliknya. Namun mengapa pagi ini ...
Akh! Lalu dimana ochi?!
"Apa ya Lo lak..uin...ke..gue.. hiks... "(namakamu) mengubah kosa katanya menjadi 'Lo-gue' .
"Ak—
Belum sempat iqbaal berbicara (Namakamu) kembali mengerang histeris saat ia melihat 3 Bercak merah di Leher putihnya.
"Brengsek! Hiks...!!! Lo kurang ajar!!! Argh!! "
(Namakamu) terlihat begitu marah kini ia melempar semua barang kepada iqbaal hingga membuat iqbaal beranjak menghindari setiap benda yang (namakamu) lempar.
"AKU GA NGELAKUIN APAPUN KE KAMU (NAMAKAMU)! "
"BOHONG!!!! arghh!!! Dasar Om om gilla!!!! "
(Namakamu) kembali mengerang, menangis dengan kencang...
Iqbaal mencoba mengatur nafasnya yang kini terengah-engah. Iqbaal mencoba mengingat apa yang sebenarnya ia lakukan. Yang iqbaal ingat saat ochi dan (namakamu) terlelap ia langsung pergi menuju kamar miliknya dan..... Tertidur. Namun kini? Mengapa seperti ini?

~Bersambung~

KARYA : DIZAH